Depok.Suara.com – Beberapa tahun terakhir ini banyak food blogger bermunculan untuk memberi ulasan tentang makanan di warung atau restoran.
Tak sedikit food blogger tidak memiliki latar belakang sebagai juru masak dan belajar mengenai dunia FnB. Kebanyakan food blogger saat ini hanya didasari dengan hobi mereka yang gemar mencicipi makanan.
Baru-baru ini, ramai food blogger Cordeblu yang mengkritik habis-habisan kuliner yang disajikan warung makan Nyak Kopsah hingga hasil ulasannya dikritik oleh Foof Blogger lain, Farida Nurhan.
Hal ini membuat Chef Juna marah karena menilai kehadiran Food Blogger telah merusak profesi juru masak lantaran tidak didasari dengan latar belakang yang sesuai.
Baca Juga:Farida Nurhan Merasa ‘Sedikit’ Bersalah usai Unggah Konten soal Codeblue
“Dunia kami chef atau FnB itu sedikit ternodai dengan foodie, food blogger itu merusak profesi kita. Food blogger ini nggak jelas latar belakangnya,”kata Chef Juna dikutip Suara.depok.com dari kanal Youtube musemediaid Selasa (26/9).
Lalu, Chef Juna pun membandingkan Food Blogger di Amerika yang kebanyakan dari latar belakang Fnb dan direkrut oleh majalah untuk mengulas makanan.
“Kalian tuh siapa mengkritik dan analisa makanan tanpa tahu ilmunya. Zaman dulu di Amerika masih bener, food blogger direkrut oleh majalah ternama dan mereka nge-blog di situ saat sesi makanan,”ujarnya.
Menurut juri Master Chef Indonesia itu, para foodie hanya dibayar oleh pihak warung atau restoran bukan karena mereka suka dan penasaran dengan cita rasa dari hidangan tersebut.
“Mereka (Food Blogger) tidak tahu kita banting tulang. Mereka bayaran semua untuk datang dan bilang yang bagus-bagus bukan untuk memajukan dunia FnB di negara kita ini,” ungkap chef yang pernah jadi pelayan restoran di Amerika Serikat ini.
Baca Juga:Putri Anne Akui Tak Cocok dengan Arya Saloka di Tengah Isu Perceraian
Seperti diketahui, para food blogger juga memberi penilaian tinggi dari makanan yang ada di warung tersebut membuat publik ingin datang untuk mencoba.
Namun, tak sedikit yang memberi nilai rendah. Akibatnya, rumah makan sepi oleh pengunjung bahkan resto tersebut tutup. (*)
Quoted From Many Source